Monday, October 7, 2013

BI Keluarkan Aturan Uang Muka KPR Rumah Kedua

Pekerja menyelesaikan pembangunan sebuah proyek perumahan.   (ilustrasi)

Bank Indonesia (BI) mengeluarkan aturan baru mengenai besaran pinjaman atau loan to value (LTV) sektor properti terkait Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) tipe tertentu. Kebijakan tersebut merupakan salah satu dari tiga bauran kebijakan BI yang diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 11 Juli.
 
BI mengusulkan pembelian kedua dan seterusnya untuk KPR dengan tipe 70 ke atas diberi bobot LTV lebih rendah. Hal ini juga berlaku bagi KPA dan kredit rumah toko (ruko) dan rumah kantor (rukan). Alasannya karena tipe tersebut lebih berpotensi menjadi sarana investasi dan spekulasi.

Untuk pembelian rumah dan apartemen kedua tipe di atas 70, LTV maksimal sebesar 60 persen. Sedangkan, untuk pembelian rumah dan apartemen ketiga dan seterusnya tipe di atas 70, LTV maksimal sebesar 50 persen. Pembelian pertama KPA tipe 22-70 juga diusulkan diatur. Pembelian pertama KPA tipe 22-70, maksimal LTV sebesar 80 persen. Sementara untuk pembelian kedua, LTV maksimal sebesar 70 persen. Untuk pembelian lebih dari dua, LTV diusulkan sebesar 60 persen.

Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan suami dan istri dianggap satu debitur dan dibuktikan berdasarkan aturan yang jelas. "Bank harus mengetahui dari nasabahnya mana yang merupakan rumah pertama agar rumah kedua punya LTV khusus," ujar Agus dalam konferensi pers RDG BI, Kamis (11/7).

Pertumbuhan kredit properti yang tinggi khususnya untuk tipe tertentu menjadi dasar dikeluarkannya aturan tersebut. "Kita ingin pertumbuhan kredit properti dapat dijaga ditingkat sehat. Untuk itu LTV kita pertajam," ujar Agus. 

Berdasarkan data Mei, total KPR termasuk KPA sebesar Rp 263 triliun. Pembiayaan yang paling besar untuk KPR tipe 22-70, yakni mencapai Rp 109,6 triliun. Pembiayaan terbesar kedua yakni untuk KPR tipe 70 ke atas, yakni sebesar Rp 98,3 triliun. Untuk tipe lain, termasuk tipe 21 sebesar Rp 21,3 triliun.

Pertumbuhan KPR tipe 70 ke atas jauh lebih tinggi dibanding 70 ke bawah. Selama April dan Mei, KPR tipe di atas 70 tumbuh masing-masing 45,1 persen dan 25,9 persen. KPR tipe 22-70 tumbuh 18,1 persen pada April dan 18,7 persen pada Maret. Sementara itu, KPR tipe 21 mengalami pertumbuhan negatif, yakni -27,6 persen pada April dan -29 persen pada Mei.

Pertumbuhan KPA tinggi pada hampir semua tipe, yakni tipe 21, 22-70, dan 70 ke atas. Pertumbuhan tertinggi pada tipe 22-70, yakni 83,8 persen pada April dan 111,1 persen pada Mei. Untuk KPA Flat tipe 21 pertumbuhannya sebesar 118,6 persen pada April dan 100,3 persen pada Mei. Untuk KPA tipe di atas 70, pertumbuhannya mencapai 71,4 persen pada April dan 60,3 persen pada Mei.

Ketentuan LTV juga berlaku bagi pemberian kredit non KPR yang beragunan properti.  Bank dilarang memberikan pembiayaan tambahan selain KPR dan KPA, misalnya untuk uang muka KPR dan KPA itu. Peraturan akan berlaku pada 1 September 2013.


Dikutip : Republika 11 Juli 2013



Monday, September 23, 2013

Suasana Citraland Kendari di Sore Hari


Rumah Victoria di sore hari






Suasana Rumah Venezia






Salah satu aktivitas penghuni di sore hari







Suasana Rumah di Victoria






Suasana bundaran cone Citraland Kendari







Suasana di Ruko Spazia Non Food





























Tuesday, September 17, 2013

Property Market in Indonesia on a Sustainable Growth

Image


Concerns have been raised over the last few months about a potential bubble in the property market in Indonesia due to a rapid increase in prices.

As the country develops into a better and stronger economy with businesses accelerating at a faster pace, there is also growing concern about the significant growth of property loans in the local banking system.


The World Bank first voiced such concern when it released the Indonesia Economic Quarterly entitled Pressures Mounting in March 2013. So far, most opinions from major local banks, national developers and various consultants tend to play down the issue, while the country’s regulators, such as Bank of Indonesia, the country’s Central Bank, and related government ministries, continue to take a cautionary approach while they monitor the property sector.

According to Anton Sitorus, head of research for Jones Lang LaSalle in Indonesia, the answer to the issue is not simple and it might depend on one’s perspective and way of thinking. ‘I am sure that most people would agree that the current condition of the property market is a lot different to what it was before the Asian Financial crisis in early 1998. While there has been a significant price appreciation in some property types, particularly landed properties and industrial land, in some locations, the overall macro conditions are more robust and relatively sheltered from any potential downturn,’ he explained.

He pointed out that based on data from the Central Bank, the ratio of property credit to overall bank loans is still below 14%, compared to 20% back in the middle of the 1990s, and property loans currently account for less than 5% of national GDP, compared to 11% in 1997, a year before the crisis.

‘Meanwhile, to tackle the issue of rapid price hikes, among other reasons, by irrational moves from speculative investors, the Central Bank introduced a maximum 70% loan to value (LTV) ratio for bank loans for first home ownership last year,’ said Sitorus.

‘This LTV regulation on bank loans is likely to be tightened further in September this year, especially for the second and subsequent residential property purchases,’ he added.

He believes that the property market in Indonesia will continue its positive trend, riding on the wave of economic growth, which is projected to remain strong over the short to medium term.


‘On this basis, we expect prices to continue to move up alongside demand expansion and higher buyer purchasing power. The market is not heading for a bubble but likely to remain on a sustainable growth path,’ he concluded.


Source : 20 august 2013, Propertywire















Monday, September 16, 2013

Potensi Ekonomi Kendari

Kendari adalah ibu kota Provinsi Sulawesi TenggaraIndonesia. Kendari diresmikan sebagai kotamadya (kini kota) dengan UU RI No. 6 Tahun 1995 tanggal 27 September 1995. Kota ini memiliki luas 296,00 km² (29.600 Ha) dan berpenduduk 200.474 jiwa (2000).


Potensi Perekonomian di Kendari

PDRB per kapita Kota Kendari tahun 2004 adalah sebesar Rp 6.920.188,- atau mengalami peningkatan sekitar 15,96 persen dari angka tahun sebelumnya sebesar Rp 5.967.486,-. Peningkatan yang dicapai tahun 2004 jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan PDRB per kapita Kota Kendari yang dicapai tahun 2003, sebesar 6,35 persen.
Sejak tahun 2002 hingga tahun 2004 PDRB Kota Kendari setiap tahunnya memberikan sumbangan sekitar 15 persen terhadap pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara. Laju pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 2001 hingga 2004 rata-rata sebesar 7,36 persen per tahun, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2004 mencapai 9,37 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada tahun 2002 sebesar 5,61 persen. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi ini masih sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu yang sama yang tercatat hanya sekitar 5,38 persen.


Pertanian

Rincian penggunaan tanah tersebut yang terluas adalah bangunan dan halaman sekitarnya seluas 5.493 ha atau 16,39 persen dari luas tanah di Kota Kendari. Kedua lahan yang sementara tidak diusahakan seluas 5.256 ha atau 15,43 persen dan ketiga terbesar tegal/kebun seluas 5.173 ha atau 15,43 persen. Di samping itu terdapat hutan negara seluas 4.321 ha atau 12,89 persen.
Luas panen tanaman bahan makanan tahun 2005 tercatat 10.739 ton atau naik 16,88 persen dibanding tahun 2004, yang tertinggi adalah ubi kayu mencapai 8.253 ton, menunjukkan peningkatan sekitar 13,55 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 7.268 ton. Produksi jagung sebesar 932 ton yang meningkat 27,15 persen dari tahun sebelumnya sebesar 733 ton. Produksi ubi jalar sebesar 867 ton mengalami peningkatan 46,95 persen dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar 590 ton. Produksi padi sawah 542 ton, mengalami peningkatan 3,44 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.
Data produksi buah-buahan pada tahun 2005 tercatat 16.110 kw atau naik 184,33 persen dibanding tahun 2004. Jenis buah-buahan yang mempunyai produksi tertinggi pada tahun 2005 adalahpisang sebanyak 7.576 kw, kemudian kedua pepaya sebanyak 2.572 kw dan ketiga adalah nangka sebanyak 1.374 kw.
Produksi tanaman sayur-sayuran tahun 2005 menurut Kecamatan tercatat 7.320 kw atau turun sebesar 39,14 persen dibanding tahun 2004. Jenis sayuran yang produksinya paling tinggi adalah kacang panjang mencapai 6.326 kw terdapat di semua kecamatan, sedangkan produksi terendah tanaman sayur-sayuran adalah ketimun sebesar 236 kw atau 0,94 persen.


Perkebunan

Pada tahun 2005 untuk jenis tanaman perkebunan rakyat yang dikembangkan di Kota Kendari semua jenis tanaman mengalami peningkatan dari tahun 2004, 3 komoditas yang paling meningkat yaitu kopi dari 39,35 ton menjadi 140,70 ton pada tahun 2005 atau naik sebesar 257,56 persen, jambu mete dari 144,58 ton menjadi 641,79 ton atau naik sebesar 344 persen dan kemiri dari 21,95 ton menjadi 67,00 ton atau naik sebesar 205 persen.



Peternakan

Selama kurun waktu 2004-2005 populasi ternak sapi meningkat dari 2.226 ekor menjadi 2.249 ekor atau naik 1,03 persen, ternak kerbau naik dari 23 ekor menjadi 31 ekor atau naik 34,78 persen. Populasi ternak kecil menurut kecamatan selama kurun waktu 2004-2005 adalah ternak kambing meningkat dari 2.204 ekor menjadi 2.471 ekor atau naik 12,11 persen per tahun. Perkembangan populasi ternak unggas selama kurun waktu tahun 2004-2005 naik dari 639.520 ekor menjadi 657.525 ekor atau naik 2,82 persen per tahun.
Jumlah ternak besar yang dipotong dan produksi daging pada tahun 2005 sebanyak 6.149 ekor atau naik sebesar 0,87 persen dari tahun 2004. Jumlah ternak kecil yang dipotong dan hasil produksi daging pada tahun 2005 sebanyak 782 ekor atau naik 13,83 persen dari tahun 2004. Jumlah ternak unggas yang dipotong dan hasil produksi pada tahun 2005 sebanyak 810.833 ekor atau naik sebesar 13,81 persen dibanding tahun 2004. Produksi telur unggas pada tahun 2005 tercatat 1.158.135 butir atau naik sebesar 10,33 persen dibanding tahun 2004.


Perikanan

Perkembangan perikanan di Kota Kendari meliputi perikanan laut (perairan) dan perikanan darat (tambak dan kolam). Pada tahun 2005 luas areal tambak yang terolah tercatat 197 ha atau 74,90 persen dari luas areal potensi tambak, sedangkan luas areal kolam yang terolah tercatat 56.25 ha atau 11,25 persen dari luas areal potensi kolam.
Hasil produksi ikan pada tahun 2005 tercatat 93.98 ton atau naik 4,92 persen dibanding tahun 2004. Hasil produksi ikan tersebut terdiri dari produksi perikanan laut 25.487.74 ton (99,63 persen) dan perikanan darat 93.98 ton (0,37 persen), sedangkan nilai jual hasil produksi perikanan darat pada tahun 2005 sebesar Rp 1.829.1 juta atau naik sebesar 5,99 persen dibanding tahun 2004. Kontribusi nilai hasil tambak 100 persen dari total nilai produksi perikanan darat.


Industri

Dari hasil Survei Industri menunjukkan bahwa jumlah perusahaan industri besar/sedang di Kota Kendari tahun 2004 sebanyak 18 buah perusahaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.123 orang. Menurut status pekerjaan mereka, terdapat sebanyak 1.680 orang atau 79,13 persen adalah tenaga kerja produksi dan sebanyak 443 orang atau 20,87 persen adalah tenaga kerja lainnya.
Pengeluaran perusahaan industri besar/sedang untuk tenaga kerja tahun 2004 sebesar Rp 13.468,7 juta. Nilai output dan input perusahaan industri besar/sedang dapat dilihat bahwa nilai outputperusahaan industri besar/sedang tahun 2004 sebesar Rp. 202.454.503 juta, sedangkan biaya input-nya sebesar Rp. 131.139.016 juta.[Nilai tambah atas dasar harga pasar tahun 2004adalah sebesar Rp 71.315,5 juta dan nilai tambah atas biaya faktor sebesar Rp 71.155,0 juta.



Pertambangan 

Sektor pertambangan provinsi Sulawesi Tenggara cukup potensial dan menjadi perhatian investor nasional maupun asing yang bergerak di bidang pertambangan. Sulawesi Tenggara memiliki kandungan tambang yang sangat potensial dan telah banyak perusahaan yang telah melakukan eksplorasi utamanya kabupaten Buton, Konawe, Konawe Utara, dan kabupaten lain di Sulawesi Tenggara. Hal ini membuktikan bahwa Sulawesi Tenggara memilki potensi pertambangan yang dapat diandalkan, namun belum dioptimalkan pemanfaatannya.

Potensi pertambangan yang dimiliki oleh Sulawesi Tenggara diantaranya adalah Tambang aspal di Kabupaten Buton, Tambang nikel di kabupaten Kolaka, Konawe Utara dan Konawe, potensi tambang marmer, batu granit dan krom tersebar di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara dan untuk potensi tambang minyak di Kabupaten Buton Utara dan Buton. Khusus untuk tambang aspal, beberapa perusahaan memegang kuasa pertambangan (KP) untuk melakukan eksplorasi.

Ketertarikan investor cukup banyak untuk berinvestasi di sektor pertambangan Sulawesi Tenggara, pemerintah daerah dapat memberikan dukungan bagi investor dengan membangun sarana dan prasrana yang dibutuhkan investor, seperti jalan, jembatan dan pelabuhan dan lainnya, serta diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat tahap eksploitasi tambang dan pada saat kegiatan investasi mulai dilaksanakan sarana yang dibutuhkan diupayakan dapat tersedia.






















Tuesday, September 10, 2013

Citraland Waterpark Kendari

WATERPARK

Nikmati new lifestyle bersama keluarga anda di Ciputra Waterpark. Melengkapi gaya hidup vibrant city lifestyle, anda bisa menemui berbagai wahana permainan air yang menakjubkan. Taman rekreasi air tematik seluas 1 hektar ini akan segera menjadi icon rekreasi terdepan di Kendari. Semuanya hanya selangkah dari rumah anda.

Monday, September 9, 2013

Commercial Area Citraland Kendari

Commercial Area Business Park Citraland Kendari

Hadir dengan konsep baru dan fasilitas modern (jaringan serat optik & wi-fi) di area seluas 4 Ha. Business Park Commercial Area terdiri atas Trade Center, Modern Superstore dan 6 Zona Ruko Ekslusif : The Imperium, The Gateway, Spazia Arcade, Spazia Samudra, Samudra Junction dan The Corridor. Konsep yang terencana sempurna ini menawarkan kesuksesan bagi anda yang menjadi bagian di dalamnya.


The Imperium
THE IMPERIUM
The Imperium adalah business zone yang paling prestisius di kawasan Citraland Kendari. Dengan letak strategis menghadap Jl. Malaka, arsitektur dari The Imperium mengadopsi dari gedung-gedung berseni tinggi dari seluruh dunia seperti : Burj Dubai, Crown Casino, Sears Building,Empire State Building, World Wide Building dan Emirate Tower. The Imperium menawarkan limited Edition ruko hanya sebatas 16 ruko yang diperuntukan untuk office, bank, bisnis modern retail, IT, dan F&B.




Samudra Junction

SAMUDRA JUNCTION

Didesain sebagai icon kawasan bisnis premium, Samudra Junction ditawarkan terbatas hanya 19 unit ruko yang didesain bergaya Urban Minimalist yang elegant.





Spazia Samudra

SPAZIA SAMUDRA

Terletak menghadap Teluk Kendari dan Jl. Madusila, 20 unit ruko ini diperuntukkan untuk bisnis modern retail, minimarket, fashion, produk IT dan F&B.





The Gateway


Berada di gerbang utama kawasan dan boulevard Malaka selebar 30 meter, zona paling ekslusif ini menawarkan 11 unit ruko premium yang ditujukan untuk office & banking zone.





The Corridor
THE CORRIDOR
Zona ini dikembangkan untuk premium Business Zone. Anda akan menemui 14 unit ruko modern dengan atmosfer bisnis yang mewah di sepanjang koridor South Gate.





Spazia Arcade

SPAZIA ARCADE

Didesain sebagai Lifestyle dan F&B Zone, 130 unit ruko ini diperuntukkan untuk bisnis modern retail, minimarket, fashion, produk IT dan F&B. Zona ini didesain untuk menjadi icon pusat kuliner di Kendari, melalui street outdoor cafe & resto yang ditunjang live performance yang hidup.

































Sunday, September 8, 2013

Blue Stone Cluster

GREEN LEAF
Berdampingan dengan Citraland Waterpark, private cluster ini terdiri atas 80 rumah elegan dengan desain minimalis modern dan memiliki beberapa thematic green area tempat penghuni bersantai bersama keluarga. Tipe - tipe rumah di Blue Stone cluster adalah :





NEWCASTLE

Type Newcastle
LT : 375 m2             LB : 306 m2
Bed : 4+1                 Shower : 3+1              Carport : 4

Denah








Type Viena
LT : 180/264 m2             LB : 245 m2
Bed : 4+1                        Shower :3+1              Carport : 3

Denah







GENOVA

Type Genova
LT : 180 m2             LB : 178 m2
Bed : 3+1                 Shower : 3+1              Carport : 2

Denah











ORLANDO

Type Orlando
LT : 144 m2             LB : 93 m2
Bed : 3                     Shower : 2              Carport : 1

Denah




































































Green Leaf Cluster

GREEN LEAF
Citraland Kendari meredefinisi makna baru sebuah hunian mewah : Hijau, Modern dan Nyaman yang dikelola oleh Estate Management yang professional dan terpercaya. Masterplan prestisius menghadirkan perpaduan sempurna antara berbagai arsitektur kontemporer dengan penataan lingkungan yang asri dan teduh. Konsep ini menginspirasi dua private cluster residential yang ada yaitu Cluster Green Leaf dan Blue Stone, yang terdiri atas 200 rumah mewah di Citraland Kendari yang memiliki konsep One Gate System, tanpa pagar, sistem keamanan 24 jam, dengan infrastruktur bawah tanah dan lansekap hijau yang tertata rapi. Hunian dilengkapi juga dengan children playground untuk anak - anak anda.

Dengan entrance gate di bundaran Commercial Area, private cluster ini terdiri atas 120 rumah dengan Fountain Park sebagai icon cluster.

Ada 4 type residential yang berada di Cluster Green Leaf diantaranya :


NEO VICTORIA

Type Neo Victoria
LT: 12 x 25 m2          LB : 323 m2
Bed : 4 + 1       Shower : 3+1    Carport : 2

Denah









VICTORIA


Type Victoria
LT: 12 x 22 m2          LB : 242 m2
Bed : 4 + 1       Shower : 3+1    Carport : 1

Denah









VENEZIA

Type Venezia
LT: 10 x 20 m2          LB : 161 m2
Bed : 4 + 1       Shower : 3+1    Carport : 1

Denah











COVINA

Type Covina
LT: 9x16 m2         LB : 107 m2
Bed : 3 + 1       Shower : 2+1    Carport : 2

Denah







































































Siteplan Citraland Kendari



Citraland Kendari memiliki lokasi terbaik di Jalan Malaka, di tengah pusat kota baru Kendari yang berkembang pesat dan segera menjadi Central Business District (CBD) baru. Dengan masterplan prestisius seluas 15 Ha yang didesain dengan konsep Lifestyle City Center, kawasan ini menghadirkan sebuah New Lifestyle dimana residence,business, dan recreation dipadukan secara harmoni. Atmosfer city lifestyle bagi keluarga dan professional sukses ditunjang dengan lingkungan modern yang hijau, bersih dan sehat.